Bertahun-tahun yang lalu, saya tidak percaya bahwa cake yang dibuat dengan bahan dasar sayuran bisa enak rasanya. Carrot cake atau bolu wortel adalah salah satunya. Masalahnya saya bukan penggemar wortel. Menurut saya, wortel hanya pantas menjadi pendamping kentang, kol, dan daging ayam dalam sup sayur. Ia juga sebaiknya berpuas hati sekadar berperan sebagai pemberi warna pada cap cay, atau menemani, again, kentang dalam opor. Itu saja.
Saya penentang keras jus wortel yang cukup sering disodorkan ibu saya dalam usaha menahan laju keboloran mata ini. Tapi saya tetap berteguh hati untuk tidak menyukai baunya yang buat saya super jijay dan memuakkan. Bau memualkan yang hanya ditandingi oleh kesebalan saya pada air putih hangat yang harus diminum pagi-pagi. Bahkan sebelum gosok gigi! Ih. Ngga pantes.
Tapi memang sejarah berkata lain, keyakinan-keyakinan juvenile itu luluh lantak kali pertama saya mencicipi carrot cake berlapis krim keju. If the devil exists, he must be the one who invent things like this, as delicious as sin.
Sejak itu, di luar hobi browsing resep bolu coklat, saya mulai mencari resep kue-kue yang sebelumnya saya anggap anonoh itu. Ngga kemudian dicoba satu-satu sih. Coba sekali...kaji resep lainnya, ulik resep, cek bujet, DHUARRR!! Ini dia. Enak. Banget. Ngga mahal. Cocok untuk dimakan sendiri, dalam semangat ego tinggi. Cocok juga untuk dibagi bersama teman dan keluarga.
White Chocolate Glazed Carrot Cake
Rp 35.000/loaf
